Surabaya – Pertumbuhan bisnis salon di Indonesia bertambah antara 10-15 persen pada tahun 2015 dikomparasikan pencapaian pada tahun lalu.


“Dunia keelokan bukan lagi sehubungan dengan lifestyle namun menjadi entitas bisnis. Bahkan, dapat menyerap tidak sedikit tenaga kerja profesional,” kata Pakar Kecantikan Indonesia Rudy Hadisuwarno saat didatangi pada jumpa pers Pameran Bisnis dan Kecantikan “Surabaya Beaute” di Surabaya, Selasa (19/5).
Apalagi, ungkap dia, ketika ini bisnis keelokan tidak hanya muncul di hotel bintang, pusat perbelanjaan, ruko ternama. Akan tetapi, kini telah menyebar sampai di pasar tradisional, garasi, dan ruang tamu rumahan.
“Kondisi tersebut membuktikan bisnis keelokan sudah paling pesat perkembangannya,” ujarnya.


Ia menjelaskan, jumlah pelaku bisnis keelokan tiap tahun semakin meningkat. Sebagai rujukan, pengusaha yang bergabung dalam asosiasi profesi keelokan Tiara Kusuma jumlahnya menjangkau 100.000 pengusaha dari penjuru Nusantara.
“Dari angka tersebut, sejumlah 30.000 pengusaha sedang di Jawa Timur,” katanya.
Di sisi lain, tambah dia, pertumbuhan bisnis salon telah meluas sampai di kalangan pengusaha kecil menengah atau UMKM. Khususnya, mereka yang mengembangkan usaha dengan skala rumahan.


“Tidak melulu mereka yang menempuh sekolah berskala internasional. Kini, mereka yang alumni sekolah menengah kejuruan (SMK) sudah dapat membuka bisnis ini dan menerima klien,” katanya.
Dengan jumlah tersebut, sebut dia, ada sejumlah di antaranya yang terimbas kompetisi pasar. Penyebabnya, mereka tidak dapat mengikuti pertumbuhan zaman khususnya teknologi kecantikan.
“Apalagi kini kelangsungan bisnis keelokan didukung kehadiran perangkat berteknologi canggih dan canggih. Sementara, konsumen semakin paham dengan pertumbuhan teknologi,” katanya.


Oleh sebab tersebut mereka mesti dapat mengakses tren dunia keelokan internasional. Apabila konsumen berkenan di sebuah salon tertentu namun pengusaha tersebut tidak meluangkan layanannya maka mereka beralih ke salon lain. Dengan begitu, pembaruan informasi dan teknologi di dunia keelokan sangat butuh dilakukan.
“Untuk itu, kami berkolaborasi dengan PT Prakarsa Sinergi Utama mencoba menyerahkan akses untuk pengusaha salon di Surabaya dan Jawa Timur guna bertemu mencari informasi dalam ajang Surabaya Beaute,” katanya.
Sedangkan, Managing Director PT Prakarsa Sinergi Utama, Juanita Soerakoesomah, selaku penggagas dari pameran berkelas dunia, Surabaya Beaute, mengemukakan, ajang tersebut merupakan pekerjaan kesatu kali di Kota Pahlawan. Agenda tersebut akan mempertemukan pelaku bisnis salon di Jatim dengan penyalur dan pabrikan produk serta alat-alat keelokan dari dalam dan luar negeri.

