Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Semua orang tentu sudah tidak asing dengan cokelat. Banyak sekali makanan dan minuman yang disajikan dengan berbahan dasar cokelat. Salah satu gerai cokelat ternama di Ibukota ialah Dapur Cokelat. Berdiri semenjak 16 tahun silam, dapur cokelat ialah pionir toko cokelat di Indonesia.
Nah, semenjak dua tahun lalu, Dapur Cokelat sah menawarkan waralaba. Kini, Dapur Cokelat mempunyai 23 gerai yang 11 diantaranya gerai kepunyaan mitra. Dapur Cokelat berkantor pusat di Serpong, Tangerang dengan gerai yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Pekanbaru dan Makassar.
Pratomo Yusuf, Direktur Dapur Cokelat mengatakan, Dapur Cokelat mematok ongkos waralaba Rp 1,5 miliar sampai Rp 2 miliar. Dengan ongkos investasi sebesar itu, partner berhak menggunakan merek dagang sekitar 10 tahun.
Investasi tersebut pun sudah mencakup ongkos renovasi Rp 300 juta-Rp 600 juta yang cocok standar Dapur Cokelat. Mitra pun dilengkapi peralatan, termasuk perlengkapan promosi dan pelatihan karyawan.
Nilai investasi mula ini pun sudah tergolong franchise fee dan opening fee. “Bagi calon partner yang tertarik dapat menanyakan rinci rincian ongkos ke kantor pusat,” kata Pratomo.
Untuk penyaluran bahan baku, pusat melulu akan mengirim bahan baku separuh jadi. Selnjuta partner usaha bermukim melanjutkan proses finishing yang kemudian dipasarkan di gerai masing-masing.
Pratomo mengatakan, masing-masing dua hari sekali dilaksanakan pengiriman produk dari pusat ke gerai. Dalam sebulan, mitra dapat mengeluarkan ongkos bahan baku berkisar Rp 200 juta-400 juta. “Tergantung penjualan outlet tersebut sendiri, ongkos tidak selalu tentu segitu,” kata Pratomo.
Dapur Cokelat mempunyai rentang harga yang luas. Harga terendah terdapat pada produk lollipop, yakni
Rp 8.250, sementara harga tertinggi ialah kue tart yang di atas Rp 1 juta. Berdasarkan keterangan dari Pratomo, harga jual gerai yang sedang di Jabodetabek sama semua. Sementara partner diluar Jabodetabek bebas memutuskan harga jual. Namun, tetap mesti mendapat persetujuan pusat.
Produk Dapur Coklat terdiri dari regular cake (kue tart), praline (cokelat), snack, personal cake, decoration cake dan tartlet.
Balik modal tiga tahun
Mengenai rata-rata omzet yang didapatkan setiap bulan, Pratomo tak mau menyebut angka. Namun, Pratomo memperkirakan, mitra dapat mendapatkan modalnya dalam 2,5 hingga 3 tahun. “Dengan kriteria kondisi perekonomian normal dan daya beli bagus,” ungkapnya. Laba bersih bisnis ini berkisar 15%-20%.
Konsultan Usaha, Djoko Kurniawan menilai, target balik modal Dapur Cokelat masih termasuk wajar dan masuk akal. Menurutnya, target itu dapat tercapai dengan asumsi omzet Rp 300 juta per bulan. “Awareness orang pada Dapur Cokelat lumayan tinggi, saya asumsikan Dapur Cokelat dapat dapat omzet Rp 10 juta per hari,” kata Djoko.
Djoko menyarankan, untuk calon partner untuk memeriksa kembali sistem perpanjangan kontrak dan hak apa saja yang diterima mitra. Yang pun penting, mitra mesti menanyakan tentang teritori gerai yang berkeinginan buka. “Rekanan mesti terproteksi dengan benar,” ungkapnya.
Dapur Cokelat Taman Tekno Blok 2 L2 No 10, Serpong, Tangerang Telp. 08121007620
Inspirasi Daftar Harga Dapur Cokelat Kreatif – Daftar Harga Dapur Cokelat