Pouf adalah tempat duduk dengan beragam format mulai dari kubus, balok, sampai bulat tanpa sandaran sebagaimana kursi atau sofa pada umumnya. Material pouf juga bermacam-macam dari kain sampai polyurethane. Kehadiran perabot jenis ini dengan pengaturan yang sesuai tentunya semakin memeriahkan ruangan-ruangan di rumah.
Soal pengaturan pouf di dalam rumah, praktisi desain interior dari Ecoote Studio Ellen Septiane punya tipsnya. Dia menuliskan sebelum tersebut perlu diketahui terlebih dahulu bahwa secara umum pouf masuk kelompok tempat duduk dengan penerapannya yang paling bervariasi sebagai pemanis sofa set ruang tamu sampai tempat duduk santai di ruang-ruang tertentu.
“Kalau melulu sebagai pelengkap atau pemanis tentu faedah pouf sebatas penyokong perabot-perabotan lain,” ujar Ellen.
Lantaran sebagai perabotan penyokong ini, pouf dapat disesuaikan dengan sofa-sofa baik tersebut yang bergaya modern, glamour, dan etnik tergolong pemilihan materialnya di ruang tamu. Penyesuaian tersebut dilakukan supaya pouf menyatu dengan perabot utama yang ada. Dengan begitu kekuasaan perabot utama tetap terjaga, dan semakin diperkuat dengan kehadiran pouf ini.
“Idealnya pengaturan pouf ialah yang menyatu dengan furnitur yang ditunjangnya,” ujar Ellen.
Selain tersebut pouf dapat menjadi aksen ruangan dengan teknik warnanya diciptakan terlihat menyala dari skema furnitur yang beda di dalam ruangan. Tapi usahakan pilihlah warna pouf yang bertolak belakang dengan lantai sebab posisi pouf sendiri langsung menempel ke lantai. Jika warna pouf sama dengan lantai maka dominasinya bakal kalah dengan lantai.
Mengenai pengaturan dengan pendekatan warna ini, pouf dapat diletakkan di ruang apa saja, contohnya samping rak kitab sebagai pojok bacaan, lokasi kosong lokasi sekadar duduk, kamar mandi, dan kamar istirahat sebagai furnitur utama. Setelah tersebut pilihlah warna pouf yang kontras dengan ruangan.
Dengan teknik begitu pouf bakal menjadi aksen utama di dalam ruangan sampai-sampai terlihat eye-catching. Adapun berhubungan materialnya dianjurkan untuk memilih pouf dengan bahan yang empuk supaya terasa nyaman.
“Dengan demikian pengaturan pouf di dalam lokasi tinggal tinggal disesuaikan bermukim disesuaikan dengan perabot utam atau dibuat bertolak belakang dengan permainan warna,” ujarnya.
Ellen menilai sekitar ini pouf jamak dipakai untuk rumah-rumah bergaya canggih minimalis. Sebab perabot jenis ini mempunyai tampilan dan desain sederhana, dan santai sampai-sampai sesuai dengan rumah-rumah bergaya modern.
Sementara pouf jarang dipakai di rumah-rumah bergaya klasik barangkali karena sebab klasik tersebut sendiri menekankan titik utamanya pada kemewahan, formal, dan elegan. Namun bukan berarti pouf ini tidak dapat disesuaikan dengan rumah-rumah bergaya klasik.
“Kalau pouf mau digabungkan ke desain klasik, triknya ialah pakai bahan fabric dengan motif klasik kaya bakal ornamental,” ujarnya, Jumat (17/6/2016).
Ellen menyaksikan kendati pouf berbentuk menarik tapi furnitur ini memilik kelebihan dan kelemahan. Pouf yang berbahan empuk ingin tanpa sandaran sesuai dipakai untuk di lokasi dengan kegiatan santai, bebas, dan lepas. Tapi karena ingin pendek, pouf ini tidak sesuai untuk kegiatan yang mengkhususkan postur duduk seringkali seperti makan, kerja, dan lain-lain.
“Berbahan full pabric tanpa sandaran, pouf sangat sesuai untuk area-area informal bernuansa santai serta rileks laksana kamar tidur, lokasi baca, dan ruang tamu,” ujar Ellen.