Kalau inginkan jujur, besarnya tagihan listrik lokasi tinggal tangga sebenarnya tidak saja disebabkan tarif dasar listrik (TDL) yang memang nyaris tidak pernah turun dari masa-masa ke waktu. Di luar itu, kita pun harus menyadari adanya sekian banyak perilaku salah yang menyebabkan pemborosan listrik. Oleh sebab itu, yang mesti dilaksanakan kesatu dalam setiap lokasi tinggal tangga ialah hemat listrik.


Baca Juga
Upaya penghematan yang efektif sebetulnya dapat dibuka dengan mengerjakan hal-hal sepele di rumah. Banyak orang tidak sadar sekitar ini sudah menggunakan sekian banyak barang elektronik dengan tidak semestinya. Karena itu, terdapat baiknya kita pun meneliti lagi apa yang salah dengan pemakaian listrik di rumah.
Misalnya kelaziman buruk tidak menarik keluar kabel charge ponsel dari saklar sebenarnya sudah tidak digunakan. Atau lampu yang tidak jarang lupa dimatikan. Atau kabel penghangat rice cooker yang tidak jarang kali tercolok puluhan jam masing-masing harinya.
Ketimbang melulu menggerutu, bukankah lebih baik membetulkan pola pemakaian listrik kita? Yuk, simak sejumlah trik dan perhitungan pemakaian listrik dari Media color=’red’> inilah ini:


1. Kontrol Lampu dapat Hemat Listrik hingga 60 persen
Pemakaian lampu penerangan adalah salah satu pemborosan yang lumayan besar dalam skala lokasi tinggal tangga. Orang seringkali melalaikan pemakaian lampu sebab merasa wattnya tidak terlampau besar. Padahal andai pemborosan itu dilaksanakan berkepanjangan, akumulasinya pun akan besar.
(silakan baca ini : Jurus Jitu Mengatur Uang Keluarga)
Mari kerjakan perhitungan ini:
Untuk menghitung ongkos (TDL), kesatu-tama yang mesti kita hitung merupakan energy yang anda gunakan, dalam satuan kWh (kilowatt hour).
Rumus kWh = daya perangkat listrik X lama pemakaian (jam). Maka total pemakaian listrik guna seluruh lokasi tinggal tinggal kita akumulasikan pengalian watt listrik dengan jam gunakan lalu dijumlahkan masing-masing unitnya.


Katakanlah dalam sehari kita mengobarkan 20 buah lampu di lokasi tinggal selama 10 jam. Jika rata-rata lampu itu sebesar 20 watt saja, maka kWh yang anda pakai dalam sehari ialah sebesar = 20 watt x 20 pcs X10 jam/1.000 = 4 kWh sehari (dibagi 1.000 sebab satuannya dalam kilowatt).
Bagaimana biayanya?
Tarif dasar listrik non-subsidi hingga bulan kemarin ialah Rp 1.467,28 per kWh. Dengan TDL tersebut, maka ongkos lampu dalam sebulan: 4 kWh X Rp 1.467,28 X 30 = Rp 176.040. Banyak bukan? Setelah tahu teknik menghitung ayo kita coba kerjakan penghematan dengan sejumlah cara:
a. Mengganti lampu pijar TL dengan LED
Lampu LED seringkali mempunyai tingkat penjelasan lampu tertentu. Seorang berpengalaman listrik memberikan rumus setiap m2 ruangan diperlukan penerangan LED sebesar 1 watt. Jadi untuk suatu ruang istirahat ukuran 3X3 = 9 m2, berarti keperluan listriknya selama 9-10 watt. Itu sudah lumayan terang.
Untuk dapur dapat dipakai lampu 5 watt, kamar mandi 3 watt, ruang tamu 2X10 watt, lampu teras 5 watt. Oya, sang berpengalaman listrik tersebut merekomendasikan Anda guna memilih brand lampu LED yang kredibilitasnya lumayan bagus, ketimbang melakukan pembelian barang murah tetapi daya tahannya melulu sebentar.


b. Menggunakan lampu dobel
Di samping lampu 10 watt yang telah ada, sediakan pun lampu 1-3 watt guna penerangan kamar yang dapat Anda pasang ketika tidur. Begitu pun untuk ruang tamu. Untuk kebutuhan ini, pasti saja Anda mesti menciptakan saklar baru atau melakukan pembelian saklar tarik.
c. Sebisa barangkali coba matikan minimal 2 lampu yang tidak butuh pada pukul 17.00-20.00
Selain tersebut jangan biarkan lampu menyala pada siang hari dan maksimalkan sinar matahari sebagai penernagan utama. Boleh percaya boleh tidak, dengan teknik hemat laksana di atas, ongkos lampu yang tadinya menjangkau Rp 176 ribu, dapat dipangkas pada kisaran Rp 60 ribu-Rp 70 ribu. Ini tidak main-main. Coba hitung, penghematannya dapat lebih dari 60 persen!
Simak video opsi di bawah ini:


Pilihan Ukuran Kamar Tidur 3X3 Fungsional – Ukuran Kamar Tidur 3X3