Banyak orang mengolah dan menciptakan tempat tinggalnya mengekor tren, contohnya mengubahnya ke format minimalis.
Dosen Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak, Mochamad Hilmy, MSc mengatakan, sebetulnya pada ketika ini terdapat perbedaan paradigma atau teknik pandang yang terjadi di masyarakat tentang rumah minimalis.
“Dalam sejarahnya, minimalis dimaksudkan menciptakan rumah dengan keterbatasan dana dan ongkos sehingga faedah dari lokasi tinggal tersebut mesti dimaksimalkan,” ungkap Hilmy, Kamis (5/5/2016)..
Dengan tidak adanya ongkos tersebut, sehingga terbit pemikiran untuk menciptakan rumah yang paling tidak tapi tetap dengan kegunaannya sebagai rumah.
Namun ketika ini paradigma yang berkembang di masyarakat tentang rumah minimalis, ialah rumah yang berdesain menarik dan sarat dengan ornamen-ornamen.
Tidak hanya format rumah yang diperhatikan, namun format dan faedah dapur pun menjadi perhatian khusus untuk setiap empunya rumah tersebut.
Kalau dalam makna minimalis, maka orang akan menciptakan ruangan dapur yang kegunaannya tidak melulu untuk dapur, melainkan dapat saja guna ruangan family atau ruang menyaksikan dan sebagainya.
“Ruangan minimalis tersebut juga dapat ditafsirkan misalnya ruangan dapur yang kegunaannya tidak melulu untuk dapur saja,” ungkap Hilmy.
Tapi bila hendak membuat dapur yang canggih di lokasi tinggal yang minimalis, tentu tidak sedikit perencanaan yang mesti matang.