“Bulan ini (Juli 2011) RSPB akan meningkatkan 20 lokasi tidur sampai-sampai totalnya menjangkau 200 lokasi tidur sebab pasien kami sehari dapat mencapai 500 sampai 600 orang guna rawat jalan diperbanyak 180 rawat inap,” jelas dr Amang Surachman, Direktur RSPB.


Selain peningkatan ruangan baru, RSPB pun menambah perlengkapan medis. “Sarana baru di RSPB terdapat laparosopy yakni pembedahan dengan loop, terdapat Ultra Sonografi (USG) 4 dimensi, radiologi CR Scan yakni alat medis yang ramah lingkungan. “Berbeda dengan teknologi sebelumnya yang memakai slide film, CR Scan tidak butuh obat pencuci yang limbahnya masuk kelompok B4,” papar Amang.
Ada pun minimal invasive surgery center dengan memakai laparoscopy, endoscopic guna meminimalkan pembedahan. Teknik ini memberikan nilai tambah untuk pasien yakni meminimalisasi sayatan dan masa-masa penyembuhan relatif lebih cepat.
RSPB pun sedang membina gedung baru yang akan diutamakan sebagai sarana medical check up. “Kami jadikan medical check up dengan layanan one stop service,” jelasnya. One Stop Service yang dimaksud ialah seluruh poliklinik yang sehubungan dengan medical check up dijadikan satu atap sampai-sampai pasien tidak butuh bolak-balik antar gedung untuk mengerjakan check up.
Gedung baru itu terletak di sebelah unsur timur RSPB. Bangunan berlantai tiga tersebut rencananya akan dipakai sebagai ruang medical check up pada lantai tiga. Sedangkan lantai dua guna poliklinik dan sangat bawah guna public area laksana mini market atau kantin.


Hingga ketika ini RSPB mempunyai 19 poliklinik, diperbanyak klinik umum, okupasi dan akupunktur dan total sejumlah 26 poliklinik. Emergency Room (ER) pun tak luput dari rencana renovasi. “Ruang emergency bakal kami renovasi, ICU bakal diperluas. Dokter dan perawat yang bertugas di ER bersertifikat. “Kami tidak main-main dengan emergency sebab menyangkut nyawa yang sedang kritis dan perlu bantuan secepatnya,” ujar Amang.
Untuk menunjang keperluan tersebut RSPB meluangkan ambulan rescue yang dilengkapi dengan ventilator, suction, DC Shock dan sebagainya. Dibantu dengan dua ambulans transport dan akan diperbanyak lagi satu unit tahun ini.
Tenaga dokter pun bekerja fulltime sampai-sampai pasien bakal mendapatkan perawatan secara komprehensif, terdapat 19 dokter spesialis dan 40 dokter umum. “Kami pun punya Autis Center untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Ada training center guna sumber daya insan untuk menambah kompetensi,” tutur Amang. RSPB pun menyediakan layanan kateterisasi jantung sampai-sampai pasien penyakit jantung tidak perlu terbit Pulau Kalimantan.
Kenyamanan menjadi dalil mengapa tidak sedikit pasien RSPB memilih ruangan berkelas. “Paling laku malah kelas-kelas atas, mulai ruang belajar 1A yang sangat diminati,” kata Amang. Bagaimana dengan pasien Jamkesda? “Kami paling terima pasien Jamkesda, jangankan rawat inap, hemodialisa (cuci darah) pun kami terima,” tandasnya.(geafry necolsen)
Inspirasi Peralatan Kamar Doraemon Unik – Peralatan Kamar Doraemon