JAKARTA, Media – Kamar mandi berukuran 1,5 meter persegi menjadi saksi bisu kekejaman perampok di Pulomas, Jakarta Timur, sejumlah hari lalu. Di dalam ruangan yang tidak terdapat ventilasi udaranya itu 11 orang disekap.
Akibatnya, enam orang tewas dan lima orang mesti diasuh secara intensif lantaran kelemahan oksigen dampak disekap di ruangan yang pengap itu.
Kamar mandi itu adalah salah satu unsur di dalam lokasi tinggal mewah kepunyaan seorang arsitek mempunyai nama Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara nomor 7A, Jakarta Timur.


Tepatnya, kamar mandi itu berada di lantai dasar lokasi tinggal pengusaha properti tersebut. Ruangan sempit itu berada serupa di bawah tangga di dalam lokasi tinggal Dodi.
Berdasarkan keterangan dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan, kamar mandi tersebut biasa dipakai untuk semua pembantu di lokasi tinggal Dodi. Mereka disekap di kamar mandi tersebut sejak Senin (26/12/2016) pukul 14.35 WIB sampai ditemukan pada Selasa (27/12/2016) pukul 10.10 WIB.
“Diperkirakan semua korban meninggal salah satu pukul 06.00 dan 08.00 WIB (Selasa 27 Desember 2016),” kata Iriawan.
(Baca: Pelaku Pembunuhan Pulomas Pernah Dibantarkan Penahanannya dan Buron)
Saat pintu sukses dibuka oleh polisi dengan ditolong warga, posisi semua korban saling bertumpukan satu sama lainnya. Adapun Dodi, ketika ditemukan berada ditumpukan sangat bawah.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Media color=’red’> situasi kamar mandi tersebut sesudah korban sukses dikeluarkan paling berantakan. Bagian tulang pintunya bobrok karena dimulai paksa oleh polisi dan warga.