Teknologi web semakin berkembang pesat dengan adanya pasar global, seiring berjalannya waktu, teknologi web mempunyai beberapa kelebihan yang berkembang saat ini. Ada beberapa kategori web teknologi yang lebih canggih dibanding zaman 7 tahun sebelumnya yang hanya mengandalkan server orang lain tanpa menggunakan cms seperti wordpress, jomla dan sebagainya. Seperti di website Tekno asian yang membahas tentang seputar teknologi itu merupakan website cms wordpress yang sudah melakukan pengembangan sampai saat ini.
Framework pengembangan aplikasi website juga berkembang kilat terlebih semenjak hadirnya node. js di mana Javascript bisa digunakan selaku bahasa pemrograman back- end. Belum lagi Google industri teknologi yang memanglah tadinya lahir selaku aplikasi website meningkatkan banyak fitur dalam Chrome supaya para pengembang website bisa mendobrak batasan- batasan dalam aplikasi website.
Voice Search Optimization
Voice search memanglah fitur yang masih tidak sering dimanfaatkan oleh orang Indonesia. Home speaker pintar dari Amazon, Apple, ataupun Google bukan benda yang dicari. Memanglah fitur Google Assistant ataupun SIRI terpasang secara default di fitur Android ataupun iPhone tetapi sebab terkendala oleh permasalahan bahasa masih tidak sering pula orang Indonesia yang mengenakan fitur ini. Meski begitu, bersamaan dengan berjalannya waktu, AI dari tiap- tiap voice assistant pastinya hendak terus menjadi pintar sebab terus hendak menekuni bahasa tidak hanya Bahasa Inggris.
Voice search optimization ialah tata cara optimasi taman website supaya pengguna bisa melaksanakan interaksi dengan taman website tersebut lewat suara. Sesungguhnya Voice Search Optimization mempunyai tujuan yang mulia ialah supaya suatu website bisa menjangkau siapa saja tercantum tuna netra. Dalam voice search API ada 2 komponen ialah speech recognition serta speech synthesis.
Progressive Website App
Progressive Website App bisa jadi merupakan teknologi yang sangat mempengaruhi dalam pengembangan aplikasi website. Secara pendek, Progressive Website App( PWA) merupakan aplikasi website yang mempunyai experience seperti aplikasi native baik mobile ataupun desktop. Experience ini bisa berbentuk push notification, bisa dibuka secara offline, dan akses terhadap hardware yang terdapat di device semacam GPS, kamera, serta sensor- sensor yang lain.
Teknologi ini diinisiasi oleh Google. Semacam yang kita tahu kalau tidak hanya Android, Google pula mempunyai operating system yang dipakai di laptop dengan harga terjangkau ialah Chrome OS. Pada dasarnya Chrome OS ini merupakan suatu browser yang dijadikan operating system dengan kernel Linux di dalamnya. Jadi supaya environment Chrome OS ini tidak miskin aplikasi Google berupaya mendesak para website pengembang buat menjadikan PWA selaku standar aplikasi website. Tidak hanya itu, kabarnya Google pula lagi meningkatkan Fuchsia OS( suatu operating system mirip Chrome OS tetapi buat fitur mobile) yang disiapkan buat mengambil alih Android.
Contoh sebagian aplikasi populer yang telah memakai teknologi PWA antara lain:
- Alibaba
- The Washington Post
- Accelerated Mobile Pages
Siapa yang tidak tahu Google News? Aplikasi kepunyaan Google yang ada di Android serta iOS ini mempunyai guna memberikan kabar ke pengguna cocok dengan atensi dari penggunanya. Konten yang dibagikan oleh Google News tersebut ialah konten yang sudah menunjang format Accelerated Mobile Pages( AMP). Accelerated Mobile Pages( AMP) merupakan suatu framework pengembangan website minimalis. Cuma HTML serta CSS saja dalam taman website AMP tidak terdapat Javascript.
Misi dari AMP ini merupakan me- load taman website dalam waktu kurang dari 2 detik. Oleh sebab itu, pemakaian AMP sesuai buat taman kabar serta web di mana konten postingan ataupun gambar jadi elemen utama. Tidak hanya itu, keuntungan suatu taman website yang menunjang format AMP merupakan SERP. Ya! AMP ini sangat mempengaruhi terhadap ranking taman website di Google Search. Bukan rahasia lagi bila algoritma website crawler yang dipunyai Google saat ini lebih mengutamakan performa website suatu eksternal link.
API First Development
Konektivitas antar aplikasi pastinya telah jadi sesuatu perihal yang semestinya di jaman di mana nyaris seluruh orang memakai aplikasi dalam kegiatan tiap hari. Integrasi antar 2 aplikasi ataupun lebih ini umumnya kerap dimanfaatkan oleh web e- commerce dengan melaksanakan integrasi pembayaran, pengiriman, posisi, maupun kurs mata duit. Seluruhnya menggunakan teknologi yang diucap application programming interfaces( API).
API memanglah bukan teknologi baru yang baru di mari merupakan development yang berbasis API. Apa kelainannya? Umumnya pengembangan aplikasi ataupun website tidak terfokus pada API. Pengembangan API kerap kali dikira selaku proyek sampingan yang tidak mempunyai proses desain, pengembangan, serta testing yang baik.
Pada development tradisional proses yang umumnya terjalin merupakan selaku berikut:
Group R&D menghasilkan desain aplikasi
Group back- end developers mengerjakan prototype sedangkan regu yang lain semacam QA serta front end menunggu.
Group prototype jadi regu QA serta front- end memperoleh akses serta langsung bekerja
Bila ada bugs, akumulasi fitur, ataupun juga improvement, siklus di atas hendak kesekian.
Sebaliknya pada API first development, sesuatu group tidak wajib menunggu regu yang lain menuntaskan suatu pekerjaannya. API first development memakai API mocking( baca di mari buat mengenali apa itu API mocking) sehingga QA, back- end, serta front- end dapat bekerja secara simultan.
Itulah artikel kami tentang Teknologi Web Yang Sudah Menjadi Trend di Tahun 2022, semoga bermanfaat