Lika (20), mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyatakan sengaja datang jauh-jauh dari rumahnya di Depok melulu untuk menonton film 3D ini. Dia juga rela mengantre sekitar 45 menit.
Lika yang datang bareng pujaan hatinya ini menyatakan bukan peminat berat robot empunya kantung ajaib itu. Dia melulu penasaran sesudah mendengar kabar bahwa ini ialah sekuel terakhir Film Doraemon.
“Iya nih dari Depok jauh-jauh. Penasaran aja, katanya sedih. Terus denger-denger sih katanya film terakhirnya Doraemon gitu,” kata Lika saat didatangi Media di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Selasa (15/12).
Berbeda dengan Lika, Keynessa (18) Siswi SMA Negeri 70 Lebak Bulus, menyatakan penggemar berat Doraemon dan mengumpulkan pernak pernik Doraemon di kamarnya semenjak duduk di bangku ruang belajar 5 SD.
“Kamar aku sarat sama boneka Doraemon, baju-bajunya aku banyak, seprei lokasi tidur aku pun Doraemon,” kata gadis berkacamata ini.
Ia pun menyatakan sedih bilamana benar Film Stand By Me ini ialah film terakhir dari figur favoritnya itu. “Ih, jangaan sampe sih bila bener ini film terakhir,” katanya menggerutu.
Sampai di hari keenam penayangannya, Blitz Megaplex masih diisi masyarakat yang hendak menonton film Stand By Me.
“Ramai kini ini masih mending, bila weekend kemaren inginkan napas aja sulit Mas, saking ramenya,” kata Security Blitz Megaplex.
Berikut 5 komentar pemirsa yang menyatakan sedih hingga menangis sebab menonton film Doraemon:
Film terakhir Doraemon bertema Stand By Me sudah terbukti dapat membuat penontonnya berlinang air mata. Dipa (17) Siswi SMA 6 Jakarta menyatakan menangis saat menyaksikan di Blitz Megaplex, Grand Indonesia.
Ia tak sanggup menyaksikan perpisahan yang terjadi antara Doraemon dan Nobita. Dikisahkan, Doraemon pergi meninggalkan Nobita setelah menyaksikan sahabatnya tersebut telah menemukan kebahagiaannya.
“Iya aku sengaja nonton sendiri, biar enggak malu bila nangis. Abis udah denger dari temen, katanya kecil hati banget ngeliat Doraemon sama Nobita pisah,” kata Dipa di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (16/12).
Air mata Dipa terbit setelah ia menyaksikan adegan pembicaraan empat mata antara Doraemon dan Nobita. Dalam adegan tersebut, Doraemon menyampaikan salam perpisahan untuk Nobita.
“Aku tidak bisa tolong kamu lagi. Walaupun anda sedang dalam suasana yang susah,” kata Dipa menirukan perkataan Doraemon untuk Nobita.
Dipa pun mengisahkan reaksi Nobita ketika mendengar perkataan Doraemon itu. “Hah? Apa katamu?” Kata Nobita kaget.
Doraemon menanggapi reaksi Nobita itu dengan berkata, telah waktunya untuk dia untuk bukan lagi menemani Nobita dalam keluh kesahnya.
“Aku tidak dapat tinggal disini lagi bersamamu. Apa anda baik-baik saja andai tidak terdapat aku?” kata Doraemon.
Saat menyaksikan adegan tersebut, Dipa langsung memungut tissue di dalam tasnya guna mengusap air matanya. Ia pun menyatakan tak rela Doraemon yang telah bersahabat bertahun-tahun dengan Nobita mesti terpisah.
“Enggak rela aja ngeliat mereka pisah. Kan temenan udah lama,” kata Dipa sedih.
Dalam film Stand By Me terjadi adegan perpisahan antara Doraemon dan Nobita. Wanita yang tidak mau dilafalkan namanya ini menyatakan menangis menyaksikan adegan perpisahan tersebut. Terlebih ia menilik perpisahan dengan kekasihnya yang sudah menjalin hubungan asmara sekitar 5 tahun.
“Sedih banget pas ngelihat adegan tadi. Ditambah inget masa-masa putus sama mantan gue. Bayangin jajaki udah pacaran lama namun putus,” katanya di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Selasa (16/12).
Namun, perempuan ini mengaku lumayan terhibur dengan menyaksikan adegan dimana Nobita akhirnya dapat menaklukkan hati Shizuka dengan sukses menikahinya.
“Iya cukup romantis pun waktu ngeliat Nobita kesudahannya nikah sama Shizuka. Perjuangan dia bikin dapetin Shizuka kan enggak gampang,” katanya.
Diketahui, dalam film terakhir ini, Doraemon menyimpulkan untuk pulang ke masa depan. Doraemon memandang tugasnya telah berlalu untuk menolong Nobita, sebab sahabatnya tersebut telah menemukan kebahagiaanya dengan sukses mendapatkan cinta Shizuka.
Yessi, penduduk Cawang, Jakarta Timur menyatakan sedih bukan sebab melihat perpisahan antara Doraemon dan Nobita. Dia sedih sebab film kartun favoritnya ini ialah film seri Doraemon yang terakhir.
“Sedih sebab ini film terakhir aja. Saya dari kecil baca komiknya, nonton filmya di TV tiap hari minggu,” kata Jessi di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (16/12).
Mahasiswi Universitas Binus tersebut mengaku tidak jarang berkhayal mempunyai sahabat laksana Doraemon. Ia pun saat kecil ingin dapat terbang dengan memakai alat Doraemon yang terkenal, yakni baling-baling bambu.
“Iya masa-masa kecil dulu pengen dapat terbang pake baling-baling bambu. Enak dapat enggak kena macet,” katanya seraya tertawa.
Gadis berwajah oriental ini juga berharap supaya pihak buatan film Doraemon pulang memproduksi film dan tidak menjadikan film Stand By Me sebagai film yang terakhir.
“Pengennya sih diciptakan lagi ntar-ntar. Ceritanya apa kek gitu. Yang urgen film ini bukan film yang terakhir. Kan kecil hati buat pencinta Doraemon bila ini film yang terakhir,” ujar Yessi seraya memblokir pembicaraan.
Norma (22) mempunyai reaksi bertolak belakang dengan beberapa besar penonton film Doraemon Stand By Me yang sedih sebab melihat adegan perpisahan antara Doraemon dan Nobita. Ia menyatakan senang menyaksikan film ini sebab melihat perjuangan Nobita guna mendapatkan cinta Shizuka.
“Perjuangan Nobita bikin dapetin cinta Shizuka tersebut sweet banget. Akhirnya Nobita dapat nikah sama Shizuka,” kata Norma di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Selasa (16/12).
Norma mengatakan, dalam film tersebut sebetulnya Nobita menikah dengan adik Giant, Jaiko. Karena Nobita pergi ke masa mendatang dengan memakai mesin waktu kepunyaan Doraemon.
“Iya Nobita ke masa depan, terus dia ngelihat dia nikah sama Jaiko sampe punya cucu,” kisah Norma.
Wanita yang berprofesi sebagai empunya butik ini mengisahkan pula bagaimana kesudahannya Nobita dapat menikahi Shizuka.
“Ya dia enggak mau bila jodohnya tersebut Jaiko. Ya intinya sih Nobita usaha keras bikin nikah sama Shizuka,” katanya.
Wira, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) menyatakan tidak kecil hati setelah menyaksikan film Doraemon Stand By Me. Ia bahkan menonton melulu karena hendak melihat wujud Doraemon dan figur lainnya dalam bentuk 3D.
“Ya enggak sedihlah. Masa cowok nonton film beginian sedih,” kata Wira saat didatangi seusai menyaksikan di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (16/12).
Walaupun menyatakan tidak sedih, tetapi ia sempat tercengang menyaksikan adegan perpisahan antara Doraemon dan Nobita. “Sedih mah enggak, hanya kaget aja endingnya gini. Kok dapat pisah diciptakan ceritanya,” kata Wira.
Wira yang menyatakan pencinta manga jepang ini mengutarakan kekagumannya dengan bentuk 3D yang ditampilkan, walaupun menurutnya meminimalisir estetika suatu film kartun era 90-an.
“3D nya sih keren, hanya pas nontonnya agak gimana gitu. Kayak enggak dapet aja feel kartun Doraemonnya. Kartun lama sih, jadi lebih enak nonton yang bentuk biasa. Jadulnya dapet,” kata Wira yang menyaksikan film Stand By Me bareng adiknya ini. [ren]
Baca juga:
Perpisahan Nobita-Doraemon buat hampir seisi bioskop menangis
Banyak yang sedih ketika nonton Doraemon
Doraemon, kucing imut empunya kantong super ajaib
Premiere ‘STAND BY ME’, Doraemon – Nobita datang ke Indonesia
Gara-gara Doraemon, Yuka dimarahi sang mama
Baca Selanjutnya: Sengaja nonton sendiri biar enggak…
Halaman
Denah Serba Doraemon Kamar Unik – Serba Doraemon Kamar