Dalam tragedi berdarah itu, enam orang tewas, lima lainnya menderita luka kritis. Korban meninggal sesudah sebelumnya disiksa dan disekap di dalam kamar mandi.


Enam korban tewas yaitu Dodi Triono (59), Tasrok (40), Yanto, DAAP (16), DFD (9), dan A (9). Sedangkan korban yang masih hidup yaitu Emi (41), Santi (22), Windi (23), Fitriani (23), dan ZKA (14).
korban perampokan dievakuasi
Sebagian besar dari korban tewas maupun koroban yang masih hidup adalah satu keluarga. Ada pula penolong rumah tangga dan karyawan yang bekerja di perusahaan Dodi Triono.
Saat ini, polisi telah mengerjakan olah lokasi kejadian perkara (TKP) dan memasang police line. Namun polisi belum dapat memberikan kronologi kejadian lantaran semua saksi mata masih shock dan terus menangis.


Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Suyono mengatakan, lima korban penghuni lokasi tinggal tewas lantaran disekap perampok. Polisi masih mengerjakan penyelidikan untuk memahami motif perampokan.
“Kejadiannya terjadi perampokan di TKP. Semua korban dimasukkan dalam satu kamar mandi ukuran 1,5 x 1,5 meter. Posisinya terkunci dari luar dan semua korban meninggal diduga dampak kehabisan oksigen,” ujar Argo untuk wartawan.


Berdasarkan keterangan dari Argo, sejumlah sebelas penghuni lokasi tinggal disekap perampok di kamar mandi. Lima di antaranya sukses diselamatkan.
“Setelah pintu kamar mandi dimulai ternyata enam orang sudah situasi meninggal dan lima orang masih hidup diasuh di lokasi tinggal sakit,” pungkas Argo.


Saat ini, aparat kepolisian konsentrasi menangani korban perampokan yang masih hidup. “Kita tangani dulu korban yang masih hidup. Mereka belum dapat memberikan keterangan. Masih menangis terus,” tandas Argo.
(yud/pojoksatu)