“Kami menjual produk lewat dunia maya, pesanan tetap terdapat dari partner bisnis di mancanegara,” kata eksportir ragam produk kerajinan Bali, Made Netra di Gianyar, laksana dikutip dari Antara, Selasa (23/9).


Konsumen asal Jepang meminati barang kerajinan dari bambu berupa perlengkapan rumah tangga, kursi, meja, tergolong tangga yang dimanfaatkan sebagai lokasi menggantung pakaian.
Ia mengatakan, pengusaha dari luar negeri lumayan mengirimkan email guna memesan barang yang diharapkan lengkap dengan desain cocok seleranya dalam jumlah yang telah ditentukan, tergolong jangka masa-masa penyelesaiannya.


“Banyak konsumen mengirim permintaan lewat email dengan desain yang diharapkan dan bila diperbolehkan dilengkapi dengan ornamen yang dipadukan dengan muatan lokal, ternyata tidak sedikit diminati pembeli asing,” kata Made Netra.
Ia menuliskan, tidak sedikit jenis perabotan lokasi tinggal tangga berbahan baku bambu yang dikapalkan ke pasaran mancanegara, laksana kursi, lemari, meja, lokasi tidur, pembatas ruangan dari bambu dipenuhi dengan anyaman rotan sampai-sampai kelihatan menarik dan antik.


Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali menulis perolehan devisa eksklusif dari ragam kerajinan bambu wilayah ini naik tinggi menjadi 13,1 juta dolar AS sekitar Januari-Juli 2014 bila dikomparasikan periode yang sama 2013 melulu 3,4 juta dolar.
Kenaikan pendapatan devisa sampai 278 persen sampai pertengahan 2014 ini memang masuk akal, sebab pesanan yang datang dari Amerika, Jepang, Australia lumayan banyak.


Pusat kerajinan bambu di Desa Blega Gianyar memang sepertinya sepi kedatangan turis, namun para partner usaha mancanegara yang umumnya telah pernah datang ke Pulau Dewata memesan barang bernilai seni lewat media maya. [hhw]
Denah Bambu Pembatas Ruangan Kreatif – Bambu Pembatas Ruangan